Selasa, 09 April 2013

INDONESIAN YOUTH DAY 2012



    Bulan Oktober tahun 2012 merupakan hari yang bersejarah bagi Orang Muda Katolik (OMK) di Indonesia. Karena pada bulan itu, tepatnya pada tanggal 20-26, diadakan Pertemuan Akbar OMK se-Indonesia atau Indonesian Youth Day untuk pertamakalinya, yang berpusat di Keuskupan Sanggau Kalimantan Barat. Pertemuan tersebut dihadiri tidak kurang dari 2500 OMK dari 37 Keuskupan yang ada di Indonesia. salah satu peserta yang ikut adalah penulis sendiri mewakili Keuskupan Agung Pontianak.

     Ini merupakan sebuah langkah baru dalam proses menyatukan orang-orang muda Katolik dalam koridor rohani. Meskipun harus terpisah oleh jarak yang jauh, tetapi tidak menyurutkan niat para OMK untuk bersatu berbagi cerita, pengalaman, dan keunikan masing-masing keuskupan, sehingga saling meneguhkan iman satu sama lain. 
    Pertemuan ini sekaligus merupakan miniatur nasional dari Hari Sumpah Pemuda. Bedanya, kalau pemuda Indonesia secara umum pada waktu itu bersumpah untuk setia menjadi bagian dari bangsa Indonesia, OMK bersumpah setia tidak hanya menjadi bagian dari bangsa Indonesia, tetapi juga setia menjadi Katolik sejati. Hal itu sesuai dengan slogan Mgr. Soegijapranoto (alm.): "100% Katolik, 100% Indonesia". Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa OMK Indonesia tumbuh dan berkembang dalam kekatolikan dan keindonesiaan. Dua identitas yang berjalan beriringan.
    Dalam pertemuan tersebut diadakan beberapa kegiatan yang merangsang peserta untuk mempunyai rasa kepedulian terhadap perkembangan Gereja dan situasi bangsa Indonesia, seperti sharing bersama beberapa tokoh Katolik , workshop yang membahas beberapa tema aktual, seperti: Makna Penting Dialog Antar Agama, Bagaimana Imanku di Era Digital?, OMK Pembawa Harapan Perdamaian dan Keadilan di Indonesia, dan masih ada beberapa tema lainnya. Selain itu, ada juga Display Budaya, menampilkan ciri khas  budaya dari masing-masing daerah.
Waktu yang disediakan untuk pertemuan tersebut tidak terasa harus berlalu. Tersembur raut kesedihan dari para OMK, yang seakan mau mengatakan bahwa pertemuan itu harus diadakan beberapa hari lagi. Tapi apa mau dikata, akhirnya kami yang ikut pertemuan itu harus berpisah. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tetapi kekecewaan kami sedikit terobati, bahwa pertemuan seperti itu akan diadakan setiap 4 tahun sekali. Meskipun masih lama, tapi kami akan menantikan saat-saat seperti yang telah kami lalui bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar